Jumat, 26 April 2013

PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN

                                     PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN


  Tindakan Mandiri
Pelayanan kebidanan mandiri adalah layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bidan itu sendiri. Pelayanan tersebut biasanya dilaksanakan di rumah bidan praktik swasta atau klinik – klinik bersalin milik bidan.Dalam melaksanakan asuhan bidan dituntut harus professional dan kompeten agar dapat mencegah terjadinya komplikasi atau masalah selama pemberian asuhan pada masa nifas
Contoh tindakan mandiri yang biasa dilakukan bidan dalam pemberian asuhan masa nifas dapat dilihat dalam peran bidan dalam membantu ibu proses pascapersalinan. Tindakan tersebut antara lain :
  Bidan harus tinggal bersama ibu untuk memastikan bahwa keduanya stabil.
  Periksa fundus setiap 15 menit pertama dan setiap 20-30 menit pada jam kedua, jika klontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras
  Periksa tekanan darah, kandung kemih, nadi, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
  Anjurkan ibu untuk minum agar mencegah dehidrasi.
  Bersihkan perineum ibu dan pakaikan ibu pakaian bersih dan kering
  Biarkan ibu istirahat dengan nyaman
  Biarkan ibu meningkatkan hubungan erat dengan bayinya
  Jika ibu ke kamar mandi Bantu ibu
  Ajari ibu atau anggota keluarga tentang bagaimana memeriksa fundus dan tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayinya
  Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi 500 kalori perhari, minum sediktnya 2 liter, makanan dengan berimbang, minum kapsul vitamin A, minum pil zat besi untuk menambah zat besi
  Bounding attachement segera setelah bayi lahir
  Perawatan payudara 1-2 hari setelah persalinan.

  Tindakan Kolaborasi
Bidan dapat berkolaborasi jika terdapat adanya indikasi dalam situasi darurat dimana bidan harus segera bertindak dalam rangka menyelamatkan  jiwa pasien.
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan :
1.    Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai  fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2.    Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan  pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan  kolaborasi.
3.    Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan  pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
4.    Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang  memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
5.    Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama  dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga.
6.    Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
Contoh tindakan kolaborasi dalam masa nifas:
a.       Dengan dokter ahli kandungan
         Penanganan perdarahan dan infeksi
b.      Dengan psikolog
         Penanganan depresi post partum lanjut
         Penganganan depresi karena kehilangan
c.       Dengan ahli gizi
         Penaganan anemi berat
         Upaya perbaikan status gizi pada ibu nifas dengan status gizi buruk
         Penanganana pada pasien yang mengalami kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama
         Konsultasi penyusunan menu seimbang pada pasien vegetarian
         Konsultasi penyusunan menu seimbang pada pasien dengan keadaan tertentu ( penyakit DM, jantung, infeksi kronis )
d.      Dengan ahli fisioterapi
         Penanganan pasien dengan keluhan nyeri pada otot yang berkepanjangan
         Pemulihan kondisi pasien setelah operasi sesar
e.      Dengan dokter ahli penyakit dalam
         Penanganan pasien dengan penyakit infeksi (misalnya, TBC, hepatitis, infeksi saluran pencernaan)
         Penanganan HIV/AIDS
         Penanganan pasien dengan penyakit gangguan pernapasan
         Penanganan pasien dengan penyakit DM dan jantung
Rincian tugas kolaborasi
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan
Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas
Menyusun rencana asuhan kebidanan
Melaksanakan asuhan kebidanan
Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan
Menyusun rencana tindak lanjut
o   Membuat pencatatan dan pelaporan

  Tindakan Pengawasan
  Monitoring Post Partum
a.                 Sangat penting karena sering terjadinya kematian
b.                Pengawasan dalam 2 -6 jam pertama meliputi :
      Perdarahan
      Laktasi
      Eklamsi
  Kunjungan 6 jam
a.                 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b.    Mendeteksi dan melakukan tindakan penyebab lain seperti perdarahan : rujuk jika perdarahan berlanjut
c.     Memberikan konseling pada ibu / keluarga
d.    Pemberian ASI awal
e.    Mengajarkan mobilisasi
f.     Membantu untuk mencoba BAK sendiri
g.    Melakukan hubungan antara ibu dan BBL
h.    Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
i.      Petugas kesehatan yang menolong persalinan harus tinggal 2 jam pertama setelah kelahiran dengan memantau vital sign.
  Kunjungan 6 hari
a.                 Memantau KU, Kesadaran,Vital Sign
b.                Memastikan involusi uterus berjalan normal
c.                 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi/ perdarahan abnormal
d.                Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
e.    Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit serta memantau gangguan emosional.
f.                  Memberikan konseling asuhan pada bayi.
g.                 Memperhatikan hubungan/respon suami/ keluarga
h.    Memotivasi untuk memberi nama Islami, aqiqoh jika mampu, mencukur rambut dll.
  Konseling sebelum kembali ke rumah
a.         Asuhan untuk ibu dan bayi secara islami
b.        Nutrisi ibu dan bayi
c.         Personal Higiene khususnya genetalia
d.        Teknik menyusui
e.        Pola istirahat/tidur
f.          Dampingan suami/keluarga
g.         Respon ibu dan ayah dengan bayi
h.        Immunisasi
i.           Keluarga Berencana
j.          Kelanjutan aktivitas hubungan sex
k.         Tanda bahaya ibu dan bayi
  Kunjungan 6 minggu
a.       Asuhan seperti 6 hari masa nifas
b.      Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami
c.       Memberi konseling untuk ber KB secara dini
d.      Memberi konseling untuk melakukan hubungan suami istri bila menghendaki

2.1.3          Pendidikan/penyuluhan Askeb
a.       Pasien
         Waspada tanda-tanda bahaya
         Perawatan diri dan bayi
         Gizi (in take cairan dan nutrisi)
         Kecukupan kebutuhan istirahat dan tidur
         Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
         Cara menyusui yang benar
         Komunikasi dengan bayi
         Perawatan bayi sehari-hari

b.      Suami
         Pengambilan keputusan terhadap bahaya istri dan bayi
         Pengambilan keputusan kebutuhan istirahat dan nutrisi istri dan bayi
         Orang yang paling siaga dalam keadaan darurat istri dan bayi
         Dukungan yang positif bagi istri dalam keberhasilan proses adaptasi peran ibu dan proses menyusui.
c.       Keluarga
         Pemberian dukungan mental bagi pasien dalam adaptasi peran dan proses menyusui
         Memfasilitasi kebutuhan istirahat dan tidur bagi pasien
         Mendukung pola makan yang seimbang bagi pasien

7.6. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi adalah langkah akhir dari proses manajemen kebidanan yang berupa tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana serta bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan. Bila tindakan yang dilakukan mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul akibat keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan, maka langkah-langkah sebelumnya perlu diteliti kembali. (Depkes RI, 1995 : 11)
Tujuan diberikannya asuhan kebidanan antara lain :
  Meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan
  Memfasilitasi ibu untuk merawat bayinya dengan rasa aman dan penuh percaya diri
  Memastikan pola menyusui yang mampu meningkatkan perkembangan bayi
  Meyakinkan ibu dan pasangannya utntk mengembangkan kemampuan mereka sebagai orang tua dan utnuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai orang tua
  Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan mereka, serta mengemban tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri

Selain itu, evaluasi memiliki beberapa kriteria, antara lain :
a.    Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
b.    Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c.     Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d.    Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
Dalam evaluasi harus dicantumkan juga :
S : Data subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil melalui anamnesa.
O : Data objektif
Menggambarkan pendokumentasian laboratorium tes, diagnose yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung assessment.  
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa data dan interpretasi data subjektif dan
objektif dalam suatu identifikasi.
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnose lain/masalah potensial
P : Planning
Menggambarkan perdokumentasian, perencanaan, tindakan, evaluasi
berdasarkan assessment.
v  Efektifitas Tindakan untuk Mengatasi Masalah, serta Hasil Asuhan
Efektivitas tindakan untuk mengatasi masalah, yaitu dalam melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang kita targetkan pada saat penyusunan perencanaan. Suatu rencana asuhan diformulasi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu dan keluarganya. Sedapat mungkin bidan melibatkan mereka semua dalam rencana dan mengatur prioritas serta pilihan mereka untuk setiap tindakan yang dilakukan. Hasil pengkajian ini kita jadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan berikutnya.
Hasil asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang meliputi pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta peningkatan kemandirian pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.


SOAL KASUS NIFAS
Ny. T datang ke klinik bidan untuk memeriksakan kehamilannya. Setelah diperiksa bidan  didapatkan G:1 P:O AB:O. ibu tersebut merasakan keluarnya lender bercampur darah. Didapatkan TTP 3 hari lagi. Bidan tersebut bekerja dalam menolong persalinan sendiri tanpa ada kolaborasi.  Ny. T diberikan penkes tentang gizi ibu hamil agar janinnya dalam keadaan sehat.
1.      Berdasarkan kasus diatas, pelayanan yang diberikan bidan termasuk tindakan……
a.       Kolaborasi
b.      Rujukan
c.       Mandiri
d.      Penyuluhan
e.       Pengawasan
2.      Berdasarkan penkes yang diberikan bidan kepada ny. T termasuk tindakan………
a.        penyuluhan
b.      Pengawasan
c.       Penanganan pasien
d.      Rujukan
e.       Kolaborasi
3.      Ny. M telah melahirkan secara normal seorang bayi berjenis kelamin perempuan dengan BB : 3500gr, TB: 40cm pada tanggal 3 novemer 2012 pukul 07.00 wib. Tetapi setelah kala III terjadi perdarahan yang hebat.  Mengakibatkan ny. M lemas muka pucat,kemudian bidan memonitoring perdarahan terrsebut, perdarahan lebih dari 500cc. setelah diperiksa Hb ny . M 4gr%.
Berdasaarkan kasus diatas, tindakan apa yang dilakukan bidan selanjutnya…………
a.       Penyuluhan
b.      Pengawasan
c.       Kolaborasi
d.      Konsultasi
e.       Memeriksakan hb kembali
4.      Berrdasarkan kasus diatas, bidan berkolaborasi dengan……..
a.       Dokter
b.      Ahli gizi
c.       Psikologi
d.      Dokter spesialis kandugan
e.       Ahli farmasi
5.      Dibawah ini adalah tugas kolaborasi seorang bidan adalah, kecuali…….
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan
b.       Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas
c.        Menyusun rencana asuhan kebidanan
d.        Melaksanakan asuhan kebidanan
e.       Melakukan tindakan mandiri sesuai diagnose yang ditegakkan
6.      Tindakan memonitoring termasuk tindakan…….
a.       Penyuluhan
b.      Pengawasan
c.       Kolaborasi
d.      Pendidikan
e.       Pengamatan
Seorang ibu post partum datang ke klinik bidan K setelah 6 hari post partum. 6 hari sebelum post partum ibu terrsebut melahirkan secara spontan diklinik bidan K. janin dan ibu dalam keadaan baik, dengan melahirkan bayi ddengan BB: 4500gr, PB: 40cm. bidan memberikan konseling tentang nutrisi ibu dan bayi.
7.      Berdasarkan kasus diatas, kunjungan 6hari post partum ibu tersebut bidan melakukan tindakan…………
a.       Penyuluhan
b.      Pendidikan
c.       Pengawasan
d.      Pendidikan/penyuluhan
e.       Kolaborasi
8.      Dibawah ini adalah tindakan yang dilakukan bidan dalam kunjungan 6hari post partum adalah, kecuali……..
a..                 Memantau KU, Kesadaran,Vital Sign
b.                Memastikan involusi uterus berjalan normal
c.                 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi/ perdarahan abnormal
d.            memberikan konseling asuhan pada bayi
e.           memantau adanya tanda-tanda penyakit menular
9.        berdasarkan kasus diatas, nutrisi ibu dan bayi termasuk tindakan.......
a.        pengawasan
b.        pendidikan
c.        penyuluhan
d.       pemantauan
e.        konseling
10.      dibawah ini termasuk pendidikan penyuluhan asuhan kebidanan kecuali........
a.        pasien
b.        waspada tanda-tanda bahaya
c.        gizi
d.       kecukupan istirahat dan tidur
e.        memberikan konseling asuhan pada bayi
11.   Layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bidan itu sendiri merupakan pengertian dari ….
a. Pelayanan kebidanan mandiri
b. Pelayanan Kesehatan mandiri
c. Pelayanan Asuhan mandiri
d. Pelayanan Asuhan Bidan
e. Pelayanan mandiri bidan
12.   Dalam melaksanakan asuhan Bidan agar dapat mencegah terjadinya komplikasi atau masalah selama pemberian asuhan pada masa nifas diharapkan Bidan tersebut harus…
a. Profesional dan Telaten
b. professional dan kompeten
c. Kompeten dan tanggung jawab
d. Tanggung jawab dan mandiri
e. Mandiri dan professional
13.   Untuk mencegah jika terdapat adanya indikasi dalam situasi darurat di mana bidan harus segera bertindak dalam rangka menyelamatkan jiwa pasien, hal apa yang dilakukan oleh Bidan..
a. Merujuk
b. Berdiam diri
c. Berkolaborasi
d. Menangani sendiri
e. Meminta pertolongan kepada keluarga pasien
14.   Kapan seharusnya Bounding attachement dilakukan…
a. sebelum bayi lahir
b. 1 jam setelah bayi lahir
c. segera setelah plasenta lahir
d. segera setelah bayi lahir
e. sebelum plasenta lahir
15.   Dibawah ini yang termasuk contoh tindakan kolaborasi dalam masa nifas, kecuali…
a. Dengan dokter ahli kandungan
b. Dengan Psikolog
c. Dengan ahli gizi
d. Dengan ahli Fisioterapi
e. Dengan ahli bedah
16.   Penyuluhan atau pendidikan apa yang dapat kita berikan kepada pasien dalam asuhan kebidanan, kecuali…
a. Waspada tanda – tanda bahaya
b.Perawatan gizi dan bayi
c. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
d. Cara menyusui yang benar
e.Pengambilan keputusan kebutuhan istirahat
17.   Penyuluhan atau pendidikan apa yang dapat kita berikan kepada suami dalam asuhan kebidanan , yaitu…
a. Pengambilan keputusan terhadap bahaya istri dan bayi
b. Waspada tanda – tanda bahaya
c.Perawatan gizi dan bayi
d. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
e. Cara menyusui yang benar
18.   Penyuluhan atau pendidikan apa yang dapat kita berikan kepada keluarga dalam asuhan kebidanan , yaitu…
a. Waspada tanda – tanda bahaya
b. Pemberian dukungan mental bagi pasien dalam adaptasi peran dan proses menyusui
c. Perawatan gizi dan bayi
d. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
e. Cara menyusui yang benar
19.   evaluasi memiliki beberapa kriteria, antara lain...
a. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien.
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
e. A,b,c, dan d benar
20.   Dalam evaluasi ada beberapa yang harus dicantumkan juga, yaitu, kecuali..
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
c. Assesment
d. Planning
e. a,b,c,dan d salah









KUNCI JAWABAN……….
1.      C
2.      A
3.      C
4.      B
5.      E
6.      B
7.      C
8.      E
9.      A
10.  E
11.  A
12.  B
13.  C
14.  D
15.  E
16.  E
17.  A
18.  B
19.  E
20.  E
 










                                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar