PELAKSANAAN
ASUHAN KEBIDANAN
Tindakan
Mandiri
Pelayanan kebidanan mandiri
adalah layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bidan itu sendiri.
Pelayanan tersebut biasanya dilaksanakan di rumah bidan praktik swasta atau
klinik – klinik bersalin milik bidan.Dalam melaksanakan asuhan bidan dituntut
harus professional dan kompeten agar dapat mencegah terjadinya komplikasi atau
masalah selama pemberian asuhan pada masa nifas
Contoh tindakan mandiri
yang biasa dilakukan bidan dalam pemberian asuhan masa nifas dapat dilihat
dalam peran bidan dalam membantu ibu proses pascapersalinan. Tindakan tersebut antara
lain :
Bidan
harus tinggal bersama ibu untuk memastikan bahwa keduanya stabil.
Periksa
fundus setiap 15 menit pertama dan setiap 20-30 menit pada jam kedua, jika
klontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras
Periksa
tekanan darah, kandung kemih, nadi, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
Anjurkan
ibu untuk minum agar mencegah dehidrasi.
Bersihkan
perineum ibu dan pakaikan ibu pakaian bersih dan kering
Biarkan ibu istirahat
dengan nyaman
Biarkan
ibu meningkatkan hubungan erat dengan bayinya
Jika
ibu ke kamar mandi Bantu ibu
Ajari
ibu atau anggota keluarga tentang bagaimana memeriksa fundus dan tanda-tanda
bahaya bagi ibu dan bayinya
Anjurkan
ibu untuk mengkonsumsi 500 kalori perhari, minum sediktnya 2 liter, makanan
dengan berimbang, minum kapsul vitamin A, minum pil zat besi untuk menambah zat
besi
Bounding attachement
segera setelah bayi lahir
Perawatan payudara 1-2
hari setelah persalinan.
Tindakan Kolaborasi
Bidan dapat berkolaborasi jika terdapat adanya indikasi
dalam situasi darurat dimana bidan harus segera bertindak dalam rangka
menyelamatkan jiwa pasien.
Merupakan tugas yang
dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan
atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan :
1.
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
3.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi
dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
4.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
5.
Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi
serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan
klien dan keluarga.
6.
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga.
Contoh
tindakan kolaborasi dalam masa nifas:
a.
Dengan dokter ahli kandungan
Penanganan perdarahan dan infeksi
b.
Dengan psikolog
Penanganan depresi post partum
lanjut
Penganganan depresi karena
kehilangan
c.
Dengan ahli gizi
Penaganan anemi berat
Upaya perbaikan status gizi pada ibu
nifas dengan status gizi buruk
Penanganana pada pasien yang
mengalami kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama
Konsultasi penyusunan menu seimbang
pada pasien vegetarian
Konsultasi penyusunan menu seimbang
pada pasien dengan keadaan tertentu ( penyakit DM, jantung, infeksi kronis )
d.
Dengan ahli fisioterapi
Penanganan pasien dengan keluhan
nyeri pada otot yang berkepanjangan
Pemulihan kondisi pasien setelah
operasi sesar
e.
Dengan dokter ahli penyakit dalam
Penanganan pasien dengan penyakit
infeksi (misalnya, TBC, hepatitis, infeksi saluran pencernaan)
Penanganan HIV/AIDS
Penanganan pasien dengan penyakit
gangguan pernapasan
Penanganan pasien dengan penyakit DM
dan jantung
Rincian tugas kolaborasi
o Mengkaji
kebutuhan asuhan kebidanan
o
Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas
o
Menyusun rencana asuhan kebidanan
o
Melaksanakan asuhan kebidanan
o
Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan
o
Menyusun rencana tindak lanjut
o Membuat
pencatatan dan pelaporan
Tindakan Pengawasan
Monitoring
Post Partum
a.
Sangat penting
karena sering terjadinya kematian
b.
Pengawasan
dalam 2 -6 jam pertama meliputi :
Perdarahan
Laktasi
Eklamsi
Kunjungan
6 jam
a.
Mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b. Mendeteksi dan melakukan tindakan
penyebab lain seperti perdarahan : rujuk jika perdarahan berlanjut
c. Memberikan
konseling pada ibu / keluarga
d. Pemberian ASI awal
e. Mengajarkan mobilisasi
f. Membantu untuk mencoba BAK
sendiri
g. Melakukan hubungan antara ibu dan BBL
h. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermi
i. Petugas kesehatan yang menolong persalinan harus tinggal 2 jam pertama setelah
kelahiran dengan
memantau vital sign.
Kunjungan
6 hari
a.
Memantau KU, Kesadaran,Vital Sign
b.
Memastikan involusi uterus berjalan normal
c.
Menilai adanya
tanda-tanda demam, infeksi/ perdarahan abnormal
d.
Memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit serta memantau gangguan emosional.
f.
Memberikan konseling asuhan pada bayi.
g.
Memperhatikan hubungan/respon suami/ keluarga
h. Memotivasi untuk memberi nama Islami,
aqiqoh jika mampu, mencukur rambut dll.
Konseling sebelum kembali ke rumah
a.
Asuhan untuk ibu dan bayi secara
islami
b.
Nutrisi ibu dan bayi
c.
Personal Higiene khususnya genetalia
d.
Teknik menyusui
e.
Pola istirahat/tidur
f.
Dampingan suami/keluarga
g.
Respon ibu dan ayah dengan bayi
h.
Immunisasi
i.
Keluarga Berencana
j.
Kelanjutan aktivitas hubungan sex
k.
Tanda bahaya ibu dan bayi
Kunjungan
6 minggu
a. Asuhan seperti 6 hari
masa nifas
b.
Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami
c. Memberi konseling
untuk ber KB secara dini
d. Memberi
konseling untuk melakukan hubungan suami istri bila menghendaki
2.1.3
Pendidikan/penyuluhan Askeb
a.
Pasien
Waspada tanda-tanda bahaya
Perawatan diri dan bayi
Gizi (in take cairan dan nutrisi)
Kecukupan kebutuhan istirahat dan
tidur
Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
Cara menyusui yang benar
Komunikasi dengan bayi
Perawatan bayi sehari-hari
b. Suami
Pengambilan keputusan terhadap
bahaya istri dan bayi
Pengambilan keputusan kebutuhan
istirahat dan nutrisi istri dan bayi
Orang yang paling siaga dalam
keadaan darurat istri dan bayi
Dukungan yang positif bagi istri
dalam keberhasilan proses adaptasi peran ibu dan proses menyusui.
c. Keluarga
Pemberian dukungan mental bagi
pasien dalam adaptasi peran dan proses menyusui
Memfasilitasi kebutuhan istirahat
dan tidur bagi pasien
Mendukung pola makan yang seimbang
bagi pasien
7.6. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi adalah langkah akhir dari proses manajemen
kebidanan yang berupa tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana serta
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan.
Bila tindakan yang dilakukan mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan
masalah baru yang timbul akibat keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan
tidak mencapai tujuan, maka langkah-langkah sebelumnya perlu diteliti kembali.
(Depkes RI, 1995 : 11)
Tujuan diberikannya asuhan kebidanan antara lain :
Meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan
Memfasilitasi ibu untuk merawat bayinya dengan rasa aman dan
penuh percaya diri
Memastikan pola menyusui yang mampu meningkatkan
perkembangan bayi
Meyakinkan ibu dan pasangannya utntk mengembangkan kemampuan
mereka sebagai orang tua dan utnuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai
orang tua
Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan mereka, serta mengemban tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri
Selain itu, evaluasi memiliki beberapa kriteria,
antara lain :
a. Penilaian
dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
b. Hasil evaluasi
segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c. Evaluasi
dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
Dalam evaluasi harus dicantumkan juga :
S : Data subyektif
Menggambarkan
pendokumentasian hasil melalui anamnesa.
O : Data objektif
Menggambarkan
pendokumentasian laboratorium tes, diagnose yang
dirumuskan
dalam data focus untuk mendukung assessment.
A : Assesment
Menggambarkan
hasil analisa data dan interpretasi data subjektif dan
objektif
dalam suatu identifikasi.
1.
Diagnosa/masalah
2.
Antisipasi diagnose lain/masalah potensial
P : Planning
Menggambarkan
perdokumentasian, perencanaan, tindakan, evaluasi
berdasarkan
assessment.
v Efektifitas Tindakan untuk Mengatasi
Masalah, serta Hasil Asuhan
Efektivitas tindakan untuk mengatasi masalah, yaitu dalam
melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan
kepada pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang
kita targetkan pada saat penyusunan perencanaan. Suatu rencana asuhan diformulasi
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu dan keluarganya. Sedapat mungkin
bidan melibatkan mereka semua dalam rencana dan mengatur prioritas serta
pilihan mereka untuk setiap tindakan yang dilakukan. Hasil pengkajian ini kita
jadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan berikutnya.
Hasil asuhan adalah bentuk konkret
dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang meliputi pemulihan kondisi
pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan pengetahuan dan
kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta peningkatan kemandirian pasien
dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
SOAL KASUS NIFAS
Ny.
T datang ke klinik bidan untuk memeriksakan kehamilannya. Setelah diperiksa
bidan didapatkan G:1 P:O AB:O. ibu
tersebut merasakan keluarnya lender bercampur darah. Didapatkan TTP 3 hari
lagi. Bidan tersebut bekerja dalam menolong persalinan sendiri tanpa ada
kolaborasi. Ny. T diberikan penkes
tentang gizi ibu hamil agar janinnya dalam keadaan sehat.
1. Berdasarkan
kasus diatas, pelayanan yang diberikan bidan termasuk tindakan……
a. Kolaborasi
b. Rujukan
c. Mandiri
d. Penyuluhan
e. Pengawasan
2. Berdasarkan
penkes yang diberikan bidan kepada ny. T termasuk tindakan………
a. penyuluhan
b. Pengawasan
c. Penanganan
pasien
d. Rujukan
e. Kolaborasi
3.
Ny. M telah melahirkan secara normal seorang
bayi berjenis kelamin perempuan dengan BB : 3500gr, TB: 40cm pada tanggal 3
novemer 2012 pukul 07.00 wib. Tetapi setelah kala III terjadi perdarahan yang
hebat. Mengakibatkan ny. M lemas muka
pucat,kemudian bidan memonitoring perdarahan terrsebut, perdarahan lebih dari
500cc. setelah diperiksa Hb ny . M 4gr%.
Berdasaarkan kasus
diatas, tindakan apa yang dilakukan bidan selanjutnya…………
a.
Penyuluhan
b.
Pengawasan
c.
Kolaborasi
d.
Konsultasi
e.
Memeriksakan hb kembali
4.
Berrdasarkan kasus diatas, bidan
berkolaborasi dengan……..
a.
Dokter
b.
Ahli gizi
c.
Psikologi
d.
Dokter spesialis kandugan
e.
Ahli farmasi
5.
Dibawah ini adalah tugas kolaborasi
seorang bidan adalah, kecuali…….
a.
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan
b. Menentukan
diagnosa, prognosa, dan prioritas
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan
d. Melaksanakan
asuhan kebidanan
e.
Melakukan tindakan mandiri sesuai
diagnose yang ditegakkan
6.
Tindakan memonitoring termasuk
tindakan…….
a.
Penyuluhan
b.
Pengawasan
c.
Kolaborasi
d.
Pendidikan
e.
Pengamatan
Seorang ibu post partum
datang ke klinik bidan K setelah 6 hari post partum. 6 hari sebelum post partum
ibu terrsebut melahirkan secara spontan diklinik bidan K. janin dan ibu dalam
keadaan baik, dengan melahirkan bayi ddengan BB: 4500gr, PB: 40cm. bidan
memberikan konseling tentang nutrisi ibu dan bayi.
7.
Berdasarkan kasus diatas, kunjungan
6hari post partum ibu tersebut bidan melakukan tindakan…………
a.
Penyuluhan
b.
Pendidikan
c.
Pengawasan
d.
Pendidikan/penyuluhan
e.
Kolaborasi
8.
Dibawah ini adalah tindakan yang
dilakukan bidan dalam kunjungan 6hari post partum adalah, kecuali……..
a..
Memantau KU, Kesadaran,Vital Sign
b.
Memastikan involusi uterus berjalan normal
c.
Menilai adanya
tanda-tanda demam, infeksi/ perdarahan abnormal
d. memberikan konseling asuhan pada bayi
e. memantau adanya tanda-tanda penyakit
menular
9. berdasarkan kasus diatas, nutrisi ibu
dan bayi termasuk tindakan.......
a. pengawasan
b. pendidikan
c. penyuluhan
d. pemantauan
e. konseling
10. dibawah ini termasuk pendidikan penyuluhan
asuhan kebidanan kecuali........
a. pasien
b. waspada tanda-tanda bahaya
c. gizi
d. kecukupan istirahat dan tidur
e. memberikan konseling asuhan pada bayi
11.
Layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bidan
itu sendiri merupakan pengertian dari ….
a. Pelayanan kebidanan mandiri
b. Pelayanan Kesehatan mandiri
c. Pelayanan Asuhan mandiri
d. Pelayanan Asuhan Bidan
e. Pelayanan mandiri bidan
a. Pelayanan kebidanan mandiri
b. Pelayanan Kesehatan mandiri
c. Pelayanan Asuhan mandiri
d. Pelayanan Asuhan Bidan
e. Pelayanan mandiri bidan
12.
Dalam melaksanakan asuhan Bidan agar dapat mencegah
terjadinya komplikasi atau masalah selama pemberian asuhan pada masa nifas
diharapkan Bidan tersebut harus…
a. Profesional dan Telaten
b. professional dan kompeten
c. Kompeten dan tanggung jawab
d. Tanggung jawab dan mandiri
e. Mandiri dan professional
a. Profesional dan Telaten
b. professional dan kompeten
c. Kompeten dan tanggung jawab
d. Tanggung jawab dan mandiri
e. Mandiri dan professional
13.
Untuk mencegah jika terdapat adanya indikasi dalam situasi
darurat di mana bidan harus segera bertindak dalam rangka menyelamatkan jiwa
pasien, hal apa yang dilakukan oleh Bidan..
a. Merujuk
b. Berdiam diri
c. Berkolaborasi
d. Menangani sendiri
e. Meminta pertolongan kepada keluarga pasien
a. Merujuk
b. Berdiam diri
c. Berkolaborasi
d. Menangani sendiri
e. Meminta pertolongan kepada keluarga pasien
14.
Kapan seharusnya Bounding attachement dilakukan…
a. sebelum bayi lahir
b. 1 jam setelah bayi lahir
c. segera setelah plasenta lahir
d. segera setelah bayi lahir
e. sebelum plasenta lahir
a. sebelum bayi lahir
b. 1 jam setelah bayi lahir
c. segera setelah plasenta lahir
d. segera setelah bayi lahir
e. sebelum plasenta lahir
15.
Dibawah ini yang termasuk contoh tindakan kolaborasi dalam
masa nifas, kecuali…
a. Dengan dokter ahli kandungan
b. Dengan Psikolog
c. Dengan ahli gizi
d. Dengan ahli Fisioterapi
e. Dengan ahli bedah
a. Dengan dokter ahli kandungan
b. Dengan Psikolog
c. Dengan ahli gizi
d. Dengan ahli Fisioterapi
e. Dengan ahli bedah
16.
Penyuluhan atau pendidikan apa yang dapat kita berikan
kepada pasien dalam asuhan kebidanan, kecuali…
a. Waspada tanda – tanda bahaya
b.Perawatan gizi dan bayi
c. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
d. Cara menyusui yang benar
e.Pengambilan keputusan kebutuhan istirahat
a. Waspada tanda – tanda bahaya
b.Perawatan gizi dan bayi
c. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
d. Cara menyusui yang benar
e.Pengambilan keputusan kebutuhan istirahat
17.
Penyuluhan atau pendidikan apa yang dapat kita berikan
kepada suami dalam asuhan kebidanan , yaitu…
a. Pengambilan keputusan terhadap bahaya istri dan bayi
b. Waspada tanda – tanda bahaya
c.Perawatan gizi dan bayi
d. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
e. Cara menyusui yang benar
a. Pengambilan keputusan terhadap bahaya istri dan bayi
b. Waspada tanda – tanda bahaya
c.Perawatan gizi dan bayi
d. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
e. Cara menyusui yang benar
18.
Penyuluhan atau pendidikan apa yang dapat kita berikan
kepada keluarga dalam asuhan kebidanan , yaitu…
a. Waspada tanda – tanda bahaya
b. Pemberian dukungan mental bagi pasien dalam adaptasi peran dan proses menyusui
c. Perawatan gizi dan bayi
d. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
e. Cara menyusui yang benar
a. Waspada tanda – tanda bahaya
b. Pemberian dukungan mental bagi pasien dalam adaptasi peran dan proses menyusui
c. Perawatan gizi dan bayi
d. Konsumsi vitamin dan tablet zat besi
e. Cara menyusui yang benar
19.
evaluasi memiliki
beberapa kriteria, antara lain...
a. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien.
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
e. A,b,c, dan d benar
a. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien.
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
e. A,b,c, dan d benar
20.
Dalam evaluasi ada
beberapa yang harus dicantumkan juga, yaitu, kecuali..
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
c. Assesment
d. Planning
e. a,b,c,dan d salah
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
c. Assesment
d. Planning
e. a,b,c,dan d salah
KUNCI JAWABAN……….
1.
C
2.
A
3.
C
4.
B
5.
E
6.
B
7.
C
8.
E
9.
A
10.
E
11.
A
12.
B
13.
C
14.
D
15.
E
16.
E
17.
A
18.
B
19.
E
20.
E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar